Senin, 02 Mei 2011

Artikel Dr Stephen Carr Leon

Artikel Dr Stephen Carr Leon patut menjadi renungan bersama. Stephen menulis dari pengamatan langsung. Setelah berada 3 tahun di Israel karena menjalani housemanship dibeberapa rumah sakit
di sana. Dirinya melihat ada beberapa hal yang menarik yang dapat ditarik sebagai bahan tesisnya,
yaitu, “Mengapa Yahudi Pintar?”
Ketika tahun kedua, akhir bulan Desember 1980, Stephen sedang menghitung hari untuk pulang ke
Calif ornia, terlintas di benaknya, apa sebabnya Yahudi begitu pintar? Kenapa Allah memberi
kelebihan kepada mereka? Apakah ini suatu kebetulan? Atau hasil usaha sendiri?
Maka Stephen tergerak membuat tesis untuk Phd-nya. Sekadar untuk Anda ketahui, tesis ini
memakan waktu hampir delapan tahun. Karena harus mengumpulkan data-data yang setepat
mungkin.
Persiapan Melahirkan
Marilah kita mulai dengan persiapan awal melahirkan. Di Israel, setelah mengetahui sang ibu sedang
mengandung, sang ibu akan sering menyanyi dan bermain piano. Si ibu dan bapak akan membeli
buku matematika dan menyelesaikan soal bersama suami.
Stephen sungguh heran karena temannya yang mengandung sering membawa buku matematika
dan bertanya beberapa soal yang tak dapat diselesaikan. Kebetulan Stephen suka matematika.
Stephen bertanya, “Apakah ini untuk anak kamu?”
Dia menjawab, “Iya, ini untuk anak saya yang masih di kandungan, saya sedang melatih otaknya,
semoga ia menjadi jenius.”
Hal ini membuat Stephen tertarik untuk mengikut terus perkembangannya.
Kembali ke matematika tadi, tanpa merasa jenuh si calon ibu mengerjakan latihan matematika
sampai genap melahirkan.
Cara Makan
Hal lain yang Stephen perhatikan adalah cara makan. Sejak awal mengandung dia suka sekali
memakan kacang badam dan korma bersama susu. Tengah hari makanan utamanya roti dan ikan
tanpa kepala bersama salad yang dicampur dengan badam dan berbagai jenis kacang-kacangan.
Menurut wanita Yahudi itu, daging ikan sungguh baik untuk perkembangan otak dan kepala ikan
mengandungi kimia yang tidak baik yang dapat merusak perkembangan dan penumbuhan otak anak
didalam kandungan. Ini adalah adat orang orang Yahudi ketika mengandung. menjadi semacam
kewajiban untuk ibu yang sedang mengandung mengonsumsi pil minyak ikan.
Ketika diundang untuk makan malam bersama orang orang Yahudi. Begitu Stephen menceritakan,
“Perhatian utama saya adalah menu mereka. Pada setiap undangan yang sama saya perhatikan,
mereka gemar sekali memakan ikan (hanya isi atau f illet),”
ungkapnya.
Biasanya kalau sudah ada ikan, tidak ada daging. Ikan dan daging tidak ada bersama di satu meja.
Menurut keluarga Yahudi, campuran daging dan ikan tak bagus dimakan bersama. Salad dan
kacang, harus, terutama kacang badam.
Uniknya, mereka akan makan buah buahan dahulu sebelum hidangan utama. Jangan terperanjat jika
Anda diundang ke rumah Yahudi Anda akan dihidangkan buah buahan dahulu. Menurut mereka,
dengan memakan hidangan kabohidrat (nasi atau roti) dahulu kemudian buah buahan, ini akan
menyebabkan kita merasa ngantuk.
Akibatnya lemah dan payah untuk memahami pelajaran di sekolah.
ROKOK
Di Israel, merokok adalah tabu, apabila Anda diundang makan dirumah Yahudi, jangan sekali kali
merokok. Tanpa sungkan mereka akan menyuruh Anda keluar dari rumah mereka. Menyuruh Anda
merokok di luar rumah mereka.
Menurut ilmuwan di Universitas Israel, penelitian menunjukkan nikotin dapat merusakkan sel utama
pada otak manusia dan akan melekat pada gen. Artinya, keturunan perokok bakal membawa
generasi yang cacat otak ( bodoh). Suatu penemuan yang dari saintis gen dan DNA Israel.
Perhatian Stephen selanjutnya adalah mengunjungi anak-anak Yahudi. Mereka sangat
memperhatikan makanan, makanan awal adalah buah buahan bersama kacang badam, diikuti
dengan menelan pil minyak ikan (code oil lever).
Dalam pengamatan Stephen, anak-anak Yahudi sungguh cerdas. Rata rata mereka memahami tiga
bahasa, Hebrew, Arab dan Inggris. Sejak kecil mereka telah dilatih bermain piano dan biola. Ini
adalah suatu kewajiban.
Menurut mereka bermain musik dan memahami not dapat meningkatkan IQ. Sudah tentu bakal
menjadikan anak pintar.
Ini menurut saintis Yahudi, hentakan musik dapat merangsang otak.
Tak heran banyak pakar musik dari kaum Yahudi.
1 – 6 SD
Seterusnya di kelas 1 hingga 6, anak anak Yahudi akan diajar matematika berbasis perniagaan.
Pelajaran IPA sangat diutamakan. Di dalam pengamatan Stephen, “Perbandingan dengan anak anak
di Calif ornia, dalam tingkat IQ-nya bisa saya katakan 6 tahun kebelakang!! !” katanya.
Segala pelajaran akan dengan mudah di tangkap oleh anak Yahudi. Selain dari pelajaran tadi
olahraga juga menjadi kewajiban bagi mereka. Olahraga yang diutamakan adalah memanah,
menembak dan berlari.
Menurut teman Yahudi-nya Stephen, memanah dan menembak dapat melatih otak f okus. Disamping
itu menembak bagian dari persiapan untuk membela negara.
Sekolah Menengah – Perguruan Tinggi
Selanjutnya perhatian Stephen ke sekolah tinggi (menengah). Di sini murid-murid digojlok dengan
pelajaran sains. Mereka didorong untuk menciptakan produk. Meski proyek mereka kadangkala
kelihatannya lucu dan memboroskan, tetap diteliti dengan serius.
Apa lagi kalau yang diteliti itu berupa senjata, medis dan teknik. Ide itu akan dibawa ke jenjang lebih
tinggi.
Satu lagi yg di beri keutamaan ialah f akultas ekonomi. Saya sungguh terperanjat melihat mereka
begitu agresif dan seriusnya mereka belajar ekonomi. Diakhir tahun diuniversitas, mahasiswa
diharuskan mengerjakan proyek. Mereka harus memperaktekkanya.
Anda hanya akan lulus jika team Anda (10 pelajar setiap kumpulan) dapat keuntungan sebanyak
$US 1 juta!
Anda terperanjat?
Itulah kenyataannya.
Kesimpulan, pada teori Stephen adalah, melahirkan anak dan keturunan yang cerdas adalah
keharusan.. Tentunya bukan perkara yang bisa diselesaikan semalaman. Perlu proses, melewati
beberapa generasi mungkin?
PENDIDIKAN ANAK DI PALESTINA
Kabar lain tentang bagaimana pendidikan anak adalah dari saudara kita di Palestina. Mengapa Israel
mengincar anak-anak Palestina. Terjawab sudah mengapa agresi militer Israel yang biadab dari 27
Desember 2008 kemarin memf okuskan diri pada pembantaian anak-anak Palestina di Jalur Gaza.
Seperti yang kita ketahui, setelah lewat tiga minggu, jumlah korban tewas akibat holocaust itu
sudah mencapai lebih dari 1300 orang lebih. Hampir setengah darinya adalah anak-anak.
Selain karena memang tabiat Yahudi yang tidak punya nurani, target anak-anak bukanlah kebetulan
belaka. Sebulan lalu, sesuai Ramadhan 1429 Hijriah, Ismali Haniya, pemimpin Hamas, melantik
sekitar 3500 anak-anak Palestina yang sudah haf idz al-Quran.
Anak-anak yang sudah haf al 30 juz Alquran ini menjadi sumber ketakutan Zionis Yahudi. “Jika dalam
usia semuda itu mereka sudah menguasai Alquran, bayangkan 20 tahun lagi mereka akan jadi
seperti apa?” demikian pemikiran yang berkembang di pikiran orang-orang Yahudi.
Tidak heran jika-anak Palestina menjadi para penghaf al Alquran. Kondisi Gaza yang diblokade dari
segala arah oleh Israel menjadikan mereka terus intens berinteraksi dengan al-Qur’an. Tak ada
main Play Station atau game bagi mereka.
Namun kondisi itu memacu mereka untuk menjadi para penghaf al yang masih begitu belia. Kini,
karena ketakutan sang penjajah, sekitar 500 bocah penghaf al Quran itu telah syahid.
Perang panjang dengan Yahudi akan berlanjut entah sampai berapa generasi lagi. Ini cuma masalah
giliran. Sekarang Palestina dan besok bisa jadi Indonesia. Bagaimana perbandingan perhatian
pemerintah Indonesia dalam membina generasi penerus dibanding dengan negara tetangganya.
Ambil contoh tetangga kita yang terdekat adalah Singapura. Contoh yang penulis ambil sederhana
saja, Rokok. Singapura selain menerapkan aturan yang ketat tentang rokok, juga harganya sangat
mahal.
Benarkah merokok dapat melahirkan generasi “Goblok!” kata Goblok bukan dari penulis, tapi kata
itu sendiri dari Stephen Carr Leon sendiri. Dia sudah menemui beberapa bukti menyokong teori ini.
“Lihat saja Indonesia,” katanya seperti dalam tulisan itu.
Jika Anda ke Jakarta, di mana saja Anda berada, dari restoran, teater, kebun bunga hingga ke
musium, hidung Anda akan segera mencium bau asak rokok! Berapa harga rokok? Cuma US$ .70cts
!!!
“Hasilnya? Dengan penduduknya berjumlah jutaan orang berapa banyak universitas? Hasil apakah
yang dapat dibanggakan? Teknologi? Jauh sekali. Adakah mereka dapat berbahasa selain dari
bahasa mereka sendiri? Mengapa mereka begitu sukar sekali menguasai bahasa Inggris? Apakah ini
bukan akibat merokok? Anda f ikirlah sendiri?”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar