Selasa, 14 Juni 2011

MAAF UNTUK SAHABAT

“SESUNGGUHNYA DIA ADA DI DEKATMU.. TAPI KAU TAK PERNAH MENYADARI ITU”
Mungkin itu adalah sepenggal lirik lagu yang pantas untuk orang-orang yang tak pernah menyadari perhatian dari seorang SAHABAT.
Ketika sahabat selalu ada saat kita membutuhkan seseorang untuk menghiburnya..
Ketika kita merasa kesepian, sahabat rela melakukan apapun hanya untuk mengubah air mata kita menjadi sebuah senyuman. Menyanyikan lagu-lagu kesukaan kita dengan suara yang sebenarnya tak layak untuk didengarkan. Tetapi itulah yang membuat kita kembali tersenyum, sahabat tau apa yang kita suka..
Ketika kita sakit, sahabat yang merawat kita. Mulai dari menyuapi kita makan, kemudian minum, memaksa kita untuk meminum obat kita, lalu menunggui kita sampai kita tertidur dengan lelap dan bahkan sampai kita terbangun dari tidur kita.
Ketika kita sedang banyak tugas atau tak mengerti tentang mata kuliah, dengan sabarnya sahabat menjelaskan dari awal sampai akhir, mencarikan referensi atau apapun sampai kita benar-benar memahami semuanya. Bahkan sahabat rela mengerjakan tugas yang harusnya bukan tugasnya, karena sahabat tak tega melihat kita yang capek, pusing, dan hampir menyerah dengan tugas itu.
Ketika kita sedang merindukan keluarga kita, sahabat dapat memposisikan dirinya menjadi papa, mama, dan adik/kakak untuk kita. Bercerita tentang keluarga masing-masing yang kocak. Dan lagi lagi, dia berhasil membuat kita tersenyum kembali
Ketika kita dijauhi temen temen kita, sahabat rela menemani kita. Mengorbankan waktunya untuk kita.. HANYA UNTUK KITA. Sampai sampai semua kegiatannya dibatalkan, hanya untuk menemani kita, dan mengembalikan senyuman kita.
Ketika kita patah hati, sahabat dengan lihainya bermain kata. Dan menasehati kita dengan kata-kata bijaknya..
Dan masih banyak lagi yang dilakukan sahabat untuk kita…….
TAPI…….
Apa kita juga melakukan hal yang sama ketika sahabat kita itu sedang kesepian, banyak tugas, sakit, rindu keluarga dll?
Kemana kita saat sahabat kita membutuhkan kita?
Kita hanya bisa menuntut ini itu kepada sahabat kita. Tak peduli sahabat itu sedang apa sekarang.
Pernahkah kita memikirkan sebuah pertanyaan untuk sahabat kita. Seperti, “Kenapa sahabat kita rela melakukan semuanya untuk kita? Apakah itu tak berlebihan? Apakah sahabat segitu perhatiannya kah? Adakah yang salah dengan sahabatku ini? Ada apa dengan dia?”
sahabat memang selalu bersama dengan kita, kemana pun dan dimana pun. Dari situ, mungkin dari sekian banyak perhatian yang sahabat beri ada sedikit rasa yang tak kita rasakan.
CINTA…
Mengapa kita tak menyadari gelagat sahabat kita? Karena kita beranggapan itu semua adalah wajar, karena dia “SAHABAT” KITA..dan sebenarnya bukan itu jawaban yang ingin didengar oleh sahabat kita itu. Dia ingin, kita menjadi lebih dari seorang SAHABAT. Tapi apa yang dilakukan kita?
Kita malah sibuk dengan cinta kita sendiri. Tentunya cinta dengan orang lain, bukan dengan sahabat kita.
Kita sibuk menceritakan cowok yang sedang dekat dengan kita. Menceritakan semua kelebihan cowok tersebut didepan sahabat kita sendiri. Sahabat hanya bias tersenyum dan ikut bahagia ketika melihat kita bahagia dengan cowok pilihan kita. Tapi apakah kita tau yang sahabat kita rasakan sebenarnya?

Ketika kita bahagia bersama seseorang, kita melupakan sahabat kita.
Tapi,..
Ketika kita sedih dan sedang ada masalah, barulah kita sadar bahwa kita masih punya sahabat..
Sahabat tak marah ketika kita melupakannya, tetap tersenyum dan mau mendengarkan cerita-cerita kita walau sebenarnya ada rasa “SAKIT” ketika kita bercerita tentang orang lain.
Sampai akhirnya kita putus dengan cowok itu..dan lagi, sahabat yang menghibur dan membuat kita tak merasa kehilangan.. tapi apa balasan kita?
Ketika kita mulai jatuh cinta lagi dengan seseorang.. yang menurut kita sempurna dan dia juga mencintai kita..
Kembali.. kita melupakan sahabat kita yang selama ini menemani kita dan kembali kepadanya ketika kita sedang ada masalah.. bagaimana yang dirasakan sahabat kita? Dan dapatkah kita merasakannya jika seandainya kita yang menjadi sahabat itu?
Dan lagi… kita kembali putus dengan cowok itu. Lagi lagi merasakan patah hati..kemana kita akan berlari? Dan sahabat adalah tempat kita bercerita. Dengan sabar, sahabat mendengarkan cerita kita, menenangkan kita, menghibur kita dan menyogok kita dengan hal yang kita sukai. Sampai akhirnya sebuah senyum kembali hadir..dan taukah apa yang dirasakan sahabat jika dia melihat kita kembali tersenyum? Pastilah kita akan merasakannya jika suatu saat kita mengalaminya sendiri
Tak sadarkah kita bahwa sebenarnya cinta yang kita harapkan adalah cinta dari seorang sahabat kita sendiri?
Sahabat yang benar benar tau apa yang kita sukai.. bintang, sapi, lagu-lagu favorit, alpukat, ungu, basket dan masih banyak lagi..
Sahabat yang benar-benar tau apa yang tak kita sukai.. cacing, dibentak, egois, menunggu dan lainnya..
Tapi, kita malah sibuk mencari cinta kita sendiri dari orang yang kau anggap sempurna. Cakep, pinter, putih, tinggi..tapi tetap saja dia itu TAK SETIA dan hanya bisa MENYAKITI HATI KITA.
Dan hingga akhirnya kita sadar bahwa seseorang yang kita harapkan sebenarnya sudah ada didekat kita. Tapi kenapa kita tak pernah menyadarinya SEJAK DULU?
Tapi kini.. masihkah ada kesempatan untuk memperbaiki semuanya?
Mungkin.. semuanya sudah terlambat
Karena sekarang kamu dan aku bagai air dan minyak.. saling menjauh..dan kau tau sahabat, kata kata mu sangat menyakitkan ku.
Tak apa..
Kau seperti itu karena aku
Aku yang tak pernah mempedulikanmu dan hanya mementingkan ego ku..
Tapi aku yakin, sebenarnya kau masih menganggapku sebagai sahabat.. aku yakin itu..
Dan aku pun begitu.. selamanya.. sampai kapanpun, tak ada yang mungkin bisa menggantikanmu untuk menjadi sahabatku
Kau adalah sahabatku satu-satunya yang mengerti aku
Hanya kau.. dan hanya kau..
Maafkan aku sahabat..
Maaf karena ku selalu membuatmu susah
Maaf karena ku tak memberikan kau kesempatan untuk berbicara
Maaf karena ku telah banyak menyakitimu
Maafkan ego ku…
Maafkan aku… :’(

(MOO^MOO)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar