Jumat, 03 Februari 2012

TITISAN DEWI AMOR #1

PART #1

14 Februari, bulan kasih sayang yang identik dengan coklat dan bunga.
Hari itu sangat dinanti para remaja yang sedang kasmaran. Bukan hanya remaja, orang dewasapun tak mau kalah merayakan hari penuh cinta itu dengan pasangan (suami/istri) dan keluarganya. Tapi itu nggak berlaku buat gue, karena gue BENCI banget sama tanggal 14 Februari. Gue Fahrani Oey (Fay), kelas 10. Gue punya seorang kakak namanya Morgan Oey (kak Ogan), kelas 12 dan gue juga punya seorang sahabat namanya Zilvani Aura (Zizi), satu kelas sama gue. Kita semua sekolah di SMA IHU Internasional.

@sekolah
“Fay, prom night bulan depan lo mau pergi sama siapa?” tanya Zizi
“prom night? Kapan?” tanya gue dengan muka cengo
“14 Februari” jawan Zizi singkat
“Gak !” jawab gue ketus dan langsung pergi ninggalin Zizi sendiri

Yap, gue paling sensi kalo denger “14 Februari” siapapun yang ngomong. Mau tau alesannya? Karena di tanggal itu gue ditinggalin sama orang-orang yang gue sayang. Mama, papa, dan pacar gue, mereka semua pergi ninggalin gue ke surga.

Flashback on (14 Februari tahun lalu)

“apa?” teriak gue histeris dan melepaskan gagang telfon dari genggaman tangan gue
“kenapa dek?” tanya kak Ogan bingung lihat gue nangis
“mama kak..mama sama papa….” kata gue terputus-putus
“mama sama papa kenapa?” tanya kak Ogan makin panik
“me.. me.. mereka kecelakaan dan mereka meninggal di tempat” kata gue sambil terisak
“apa !!!!!” kak Ogan pun langsung meluk gue

Gue dan kak Ogan pun segera tancap gas menuju rumah sakit. Benar saja, ada dua mayat yang terbujur kaku disana. Gue masih gak percaya, hati gue gak karuan rasanya. Gue mencoba menghubungi Pras pacar gue yang sebulan ini sudah tak menampakkan muka imutnya. Namun yang gue dapet hanya suara “maaf, nomor yang anda tuju sedang tidak aktif atau berada di luar jangkauan

“arrrrrrrrrgggh sial ! lo kemana Pras? gue lagi butuh lo sekarang ! Lo tega ya gak ngasih kabar gue selama ini! Lo udah gak sayang sama gue?!” kata gue yang masih saja menangis
“yang sabar ya dek.. mungkin Pras lagi sibuk. Ntar kakak coba telfon dia lagi” kata kak Ogan menghibur gue

Tak berapa lama setelah itu, gue liat Ibunya Pras yang gue panggil Bunda itu berjalan terburu-buru. Gue coba ikutin kemana arah Bunda itu pergi, hingga bunda menghentikan langkahnya di depan sebuah ruang rawat. Di situ banyak sekali orang yang tak asing lagi bagi gue, ya mereka semua adalah keluarga Pras. Tapi gue gak liat sosok Pras di situ. Semuanya kelihatan sedang bersedih dan seketika itu Bunda pun menangis, kemudian pingsan dan langsung di bopong ke UGD. Perasaan gue jadi nggak jelas banget, gue khawatir ada apa-apa dengan Pras, cinta pertama yang sangat gue sayangi itu. Tanpa pikir panjang gue pun mendekati mereka dan bertanya kepada kak Gladis, kakak Pras.

“Kak Gladis, kenapa semuanya ngumpul disini? Siapa yang sakit? Trus kenapa Bunda sampai pingsan?” kata gue dengan berderet pertanyaan
“ ……..” kak Gladis hanya diam, dia terlihat kaget melihat gue yang tiba-tiba ada disini dan tak tau bagaimana cara jelasinnya ke gue
“kak… jawab pertanyaan Fay kak? Ada apa? Mana Pras?” tanya gue yang mulai terisak sambil menggoyang-goyangkan pundak kak Gladis

Karena kak Gladis tak menjawab dan hanya bisa terus menangis gue pindah ke kak Dion, suami kak Gladis

“kak Dion.. Pras mana?” tanya ku
“fay…Pras….” Kak Dion tak sanggup melanjutkan omongannya
“kenapa dengan Pras kak? Kenapa?” tanya ku yang terus saja menangis
“Pras sudah ninggalin kita semuanya. Dia di vonis dokter terkena kanker otak sejak 3tahun yang lalu” jawab kak Dion dengan ekspresi menahan tangis
“apa…gak mungkin.. gak mungkin Pras meninggal, pasti kakak bohong kan?! Pras baik-baik aja kan?! !” kataku tak percaya
“sabar ya Fay” hibur kak Gladis seraya memelukku

Hari kasih sayang ini mendadak menjadi hari terburuk bagi gue. Gue kehilangan semua orang yang gue sayangi, mama, papa dan Pras..GUE BENCI SEMUA TENTANG 14 FEBRUARI!!! Valentine, coklat, bunga segalanya !
SKIP

Setelah acara pemakaman mama dan papa, gue bergegas menuju ke pemakaman Pras
@pemakaman
Ternyata acara pemakaman Pras udah selesai. Dan disitu hanya ada Bunda, Ibunya Pras

“Bunda” sapaku seraya berlari memeluk Bunda
“Fay” katanya lirih
“maafin Fay ya Bun. Fay gak bisa ikut acara pemakaman Pras” kataku sambil menangis
“gakpapa. Bunda ngerti kok. Bunda turut berduka atas meninggalnya mama sama papa kamu. Kamu yang sabar ya, jangan nagis terus. Mereka semuanya sekarang bahagia di surga” hibur Bunda sambil menghapus air mata gue
(gue hanya mengangguk pelan)

“Fay…” panggil Bunda
“Iya Bun” jawabku
“ini, ada titipan dari Pras” kata Bunda sambil memberikan sebuah kotak berwarna pink
“makasi Bun..”
SKIP

Sesampainya dirumah, gue langsung menuju ke kamar dan langsung membuka kotak pemberian Pras yang terakhir.. di dalamnya terdapat sebuah kotak lagi dan sebuah surat. Langsung aja gue ambil surat itu dan gue buka

Untuk Fay, my lovely

Happy valentine days Bey :*
Happy aniverssary juga ya bey :*

Gak kerasa ya kita udah 3 tahun pacaran
Maaf ya bey, gue gak bisa nemenin lo di hari valentine kali ini. Maafin gue ya bey, karena gue udah ngumpetin rahasia tentang penyakit gue ini dari lo. Sebenernya 3 tahun yang lalu gue di vonis kena kanker otak sama dokter dan 1 bulan terakhir ini gue harus kemo bey, kepala gue dibotakin. Gue gak tega aja kalo lo sampe liat muka gue yang udah gak imut lagi karena di kemo. Gue harap lo ngertiin gue ya bey.
Di Aniv kita yang ketiga, gue cuma bisa kasih ini. Ini sengaja gue pesen lho buat lo. Gue harap lo suka sama kado gue. Jangan nangis ya bey, lo pasti bakal nemuin orang yang lebih baik dari gue kelak. Makasih udah nemenin gue disisa umur gue. Gue sayang lo selamanya, cuma lo FAHRANI OEY :*
Salam sayang dariku
PRAS


Tak terasa air mata sudah membanjiri pipi gue. Dengan tangan gemetar, gue buka kado dari Pras itu. Ternyata sebuah kotak musik! Saat gue buka kotak itu, terdengar alunan accoustic lagu I Heart You dan 1 pasang sapi (gue suka banget sama yang berbau sapi) bertuliskan nama Pras dan Fay yang berputar-putar mengikuti lagu *ayok dibayangin :D

“Pras, love you forever” kataku sambil menangis haru

Flash back off

Disaat gue lagi asik mengenang tentang kisah sedih gue di 14 februari itu, tiba tiba dari arah berlawanan ada seorang cowok dan

“auuuuuuuuuuuuu” gue menabraknya
“lo gak punya mata ya?” teriak cowok itu
“sory kak” kata gue dengan malesnya
“sory? Enak bener lo ya bilang sory!” katanya makin nyolot
“terus maunya apa kakak Raffael Tanubrata?” tanyaku sedikit kesal

Ada yang tau siapa RAFAEL LANDRY TANUBRATA (RAFA)? Dia adalah kakak kelas gue, tepatnya si kelas 12 satu angkatan sama kak Ogan, kak Rangga Dewa Moela dan kak Bisma Karisma. Kak Rafa itu terkenal tajir, cakep, putih, jago basket. Semua itu yang buat dia jadi cowok idola di SMA gue. tapi menurut gue dia sih biasa aja, gak ada yang menarik karena dia bukan tipe gue banget #ampun Raflatahugs :D

*balik ke cerita
Adu mulutpun terjadi sangat panjang cuma gara-gara hal yang sangat sepele. Kak Rafa mau maafin gue kalo gue mau battle basket sama dia. Sumpah, hari ini gue gak mood banget buat ngapa-ngapain. Tapi akhirnya gue terima, karena dia menuduh gue kalo gue lolos jadi kapten basket bukan karena gue jago basket. Battle ini semakin gila karena pake taruhan segala! kalo gue yang menang, kak Rafa bakal traktir gue selama sebulan tapi kalo gue yang kalah gue harus mau datang ke prom night bareng dia.

“priiiiiiiiiiiiiiit” pertandinganpun dimulai dengan tiupan peluit dan lemparan bola ke atas oleh kak Bisma… sampai akhirnya terdengar peluit lagi tanda pertandingan usai

Nah.. kira-kira siapa nih yang menang? Kak Rafael atau Fay? kira-kira apa alesan kak Rafael nantangin Fay battle basket? penasaran? mau tau? intip part selanjutnya dong :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar