Kamis, 31 Mei 2012

Si Penyihir Cinta #3

Yang punya twitt, Follow twitt ku yah @yulikasetyo HAPPY READING :)

 Masih pada inget nggak part sebelumnya? Lupa? Aku ingetin sedikit yah :D
  “Meta, bilang apa sama kakak-kakaknya?” tanya Gisel 
“kakak, makasih ya udah nemenin Meta” ucap Meta dengan gaya khas anak kecil 
“iya, sama-sama Meta” jawab Dicky CS kompak “kita pulang dulu ya” kata Gisel sambil menggandeng Meta menuju motor 
Dicky CS pun diam tanpa kata dan tanpa kedip melihat Meta dan Gisel yang semakin menjauh dari tempat dimana mereka berdiri. Sampai akhirnya motornya sudah tak terlihat, Dicky masih asik dengan lamunannya itu

  PART 3
“kurasa ku tlah jatuh cinta, pada pandangan yang pertama” senandung Rafa menggoda Dicky “mampus gueee!” kata dicky tiba-tiba tanpa menggubris sindiran Rafa #kasian kak Rafa :P
“ada apa ada apa?” tanya Morgan dan Rangga berbarengan
“kita kan belum kenalan sama kakaknya Meta” ucap Dicky dengan nada kecewa
“gubrakk. Namanya Gisel dikdok, tadi kan Meta udah berkali-kali sebut nama itu” kata Rangga
“iye gue tau namanya Gisel, tapi kan dia gak tau nama gue” kata Dicky manyun
“hahahaha, penting ya buat dia tau nama lo?” ledek Rafa
“ishhh. Gitu banget si lo Fa sama gue” kata Dicky tambah manyun
“tenang, kalo jodoh tak lari kemana” hibur Morgan
“he emm. Moga aja gue jodoh sama dia, hihihi. Yuk pulang yukkk” kata Dicky
“yuk yak yukkkk” jawab lainnya sambil berjalan ke arah parkir motor
 **

 Malam hari
@kamar Gisel
“untung aja ada cowok behel yang nemenin si Meta, kalo enggak bisa-bisa gue kena omel Bunda lagi”kata gisel berbicara sendiri
“cowok behel? Namanya siapa yah? Aduh, kenapa gue lupa gak tanya namanya sih!.. tanya Meta aja ah, siapa tau dia kenal sama si behel dan teman-temannya itu”

 Giselpun berlari menuju kamar Meta yang letaknya bersebelahan dengan kamarnya. Sesampainya Gisel didepan kamar Meta, dia pun mengetuk pintu yang bertuliskan “META’S ROOM” itu
“toooook tooook tooookk” Gisel mengetuk pintu pelan
“cekreekkkkkk” pintu secara perlahan terbuka dan Gisel menemukan Barbie mungil dibalik pintu
“belum tidur Barbie?” kata Gisel berbasa-basi seraya berjalan menuju ranjang empuk Meta
“belum. Kakak ngapain ke kamar Meta?” tanya Meta bergelayut manja
 “Meta inget nggak nama kakak yang tadi siang nemenin Meta?” tanya Gisel lembut
“Meta nggak tau kak” jawab Meta polos
“hmmmm.. yauda deh kalo gak tau, sekarang Meta bobo yah” kata Gisel seraya membimbing Meta untuk rebahan
“Meta mau dibacain dongeng sama kak Gisel” pintanya
“yauda, Meta mau kakak bacain cerita yang mana?” tanya gisel sambil menawarkan beberapa buku cerita ditanganku
“yang ini” tunjuk Meta pada buku yang bercover kelinci itu

Baru saja Gisel membacakan beberapa lembar, Barbie kecil itu sudah terlelap dalam mimpinya. Sungguh tenang dan tanpa beban ketika dia tertidur
“aku ingin menjadi anak kecil lagi, yang selalu senang dan gembira tanpa harus memikirkan masalah apapun” batin gisel
^^^^^^^^^

Pagi hari Gisel dan Meta sarapan tanpa Bunda karena Bunda harus berangkat pagi buta menuju Belanda untuk urusan bisnis. Sejak Ayahnya tiada, Bunda sibuk menggantikan posisi Ayah sebagai GM di salah satu perusahaan.
**
@depan gerbang Yayasan Persada
“woi, ngapain lo disini? Udah kayak satpam aja lo” tanya Rafa pada Dicky
“a e eng enggak ngapa-ngapain kok” jawab Dicky gugup
“ahaaaa, gue tau. Pasti lo nungguin Gisel kan?” selidik Rafa
“gue? Eng enggak kok, gue nungguin lo. Udah yuk masuk kelas, bentar lagi bell” ajak Dicky mengalihkan pembicaraan
“sial banget, hampir aja gue ketahuan nungguin Gisel. Gagal deh rencana gue buat kenalan sama Gisel” gerutu Dicky dalam hati

 Saat Dicky dan Rafael berbalik badan dan berjalan menjauh dari gerbang, muncullah Gisel dengan motor maticnya serta anak kecil yang tak lain adalah Meta adiknya. Setelah memarkirkan motornya, Gisel menggandeng Meta sampai depan pintu kelasnya.
“ntar kalo kak Gisel telat jemput, tunggu di tempat kemaren lagi yah. Soalnya kakak ntar ada urusan sebentar” kata gisel sambil jongkok
“tapi kakak jangan lama-lama” jawab Meta
“iya kakak janji gak lama. Sekarang Meta masuk kelas gih” kata Gisel halus
“dada kakak” katanya sambil berlari kecil menuju teman-teman lainnya
**
 Hari ini Gisel kuliah agak siang. Dan setelah itu, adia harus memasang pamflet dan poster dibeberapa ruas jalan bersama Ilham
“fyuhhh.. akhirnya selesai juga nempel-nempelnya” kata Ilham yang nampak kelelahan
“langsung balik ke kampus ya ambil motor gue. Gue harus jemput adik gue nih” kata Gisel
“lets gooooo”ucap Ilham

 Baru sekitar 50 meter Ilham mengegas motor CBRnya itu, tiba-tiba saja motornya hilang kendali. Ilham pun segera menepikan motornya, dan reflex Gisel dan Ilham turun dari motor
“ban nya ada pakunya Sel. Kayaknya kena ranjau pake deh” jelas Ilham
“iseng banget si pake nebar-nebar paku segala” dengus Gisel kesal
“iya..kenapa harus nebar paku coba, yang ada cuma bikin orang susah. Coba kalo tebar pesona, kan orang-orang pada suka. Kaya gue, hehe” canda Ilham
“disaat genting kaya gini lo masih aja becanda. Gimana nih nasib adik gue” kata Gisel menatap Ilham dengan sinis

  Hahahaha, si Ilham gak tau sikon banget yak. Disaat panik aja masih sempet-sempetnya ngegembel, eh ngegombal maksudnya. Tu kan, jadi diomelin si Gisel dah :P Gimana ya nasib motor Ilham? Akankah motornya dibuang, trus beli yang baru? Trus trus nasib adik Gisel (Meta) gimana coba? Penasaran? Mau tau jawabannya? Like yang banyak dulu, baru aku lanjut :P Follow @yulikasetyo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar