Jumat, 27 Januari 2012

cinta pertama di pohon cintaku #part 3

Part 3

#saat pertandingan
“Rara…. Rara.. Rara…” terdengar temen-temen gue menyemangati gue.
#baru 5 menit pertandingan berjalan…
“aduuuuuuh” tiba-tiba salah satu dari lawan ada yang nendang kaki gue


“aaaaaaaaaaaaaaaa” kaki gue kembali terinjak *hanya bisa menangis dan memegangi kaki gue
“rara…. !” teriak kak Bisma yang langsung menghampiri gue di tengah lapangan
“kak.. kaki gue kak.. sakit..” kata gue masih menangis
“ayo minggir dulu. gue bantu lo berdiri” kata kak Bisma
“aaaaaaaaaaaaaaa.. sakit kak. Gue gak bisa… sakit kak” kataku sambil menangis dan terus megang kaki gue yang sakit itu
“yaudah.. gue gendong aja yaaa” kata kak Bisma yang langsung gendong gue keluar lapangan
“sakit.. sakit…” Cuma kata itu yang keluar dari mulut gue

*dan gue pun pingsan

“kak Bisma… Rara pingsan !” teriak Vici
“ayo cepat bawa Rara ke rumah sakit. Bisma lo temenin Rara, Rangga lo anter mereka pake mobil lo dan lainnya ikut mobil gue” perintah kak Rafa
“siap kak” jawab mereka serempak
*gara gara insiden ini, pertandinganpun dihentikan.

@rumah sakit
*kak Rafa menghubungi keluarga Rara

Kak Morgan : hallo, dengan keluarga Andreas. Siapa ya?
Kak Rafa : iya hallo. Ini saya Rafa, kakak kelas Rara. Ini dengan siapa saya bicara?
Kak Morgan : ini Morgan, gue kakaknya Rara. adek gue kenapa? *cemas
Kak Rafa : Rara mengalami kecelakaan waktu tanding basket barusan, sekarang dia di rumah sakit. Bisa kan kakak ke rumah sakit sekarang?
Kak Morgan : apa? Iya iya.. gue segera kesana.*sambil menenutup telepon dan segera menuju RS
^^^^^^^^^
*kak Morganpun tiba di RS, tapi dia celingukan mencari sosok yang mungkin dia kenal
“itu kak Morgan… kak Morgan !” teriak Vici sambil melambaikan tangannya
*kak Morganpun berlari kearah sekumpulan anak SMA, di depan ruang UGD
“bagaimana keadaan adek gue?” tanya kak Morgan cemas

*akhirnya Vici menjelaskan runtutan kejadian tadi kepada kak Morgan sampai dokter pun keluar dari ruang UGD
“dok, gimana keadaan adek saya dok?” tanya kak Morgan
“ dia sudah siuman. dan sebentar lagi dia akan kami pindahkan ke ruang rawat inap. Saya bisa bicara dengan keluarganya?” kata dokter
‘iya dok. Saya kakaknya” jawab kak Morgan
“mari ikut saya” ajak dokter
“tolong jagain adek gue bentar ya Ci” kata kak morgan ke Vici
“iya kak”

@ruang dokter
“sebelumnya, apakah adek anda pernah mengalami kecelakaan seperti ini?” tanya dokter
“emmmm.. dia memang sering kesleo dok kalo main basket. Memangnya ada apa dok?”
“dia mengalami patah tulang di kaki sebelah sini” terang dokter sambil menunjukkan hasil ronsennya
“patah tulang? Apa itu parah dok?” tanya kak Morgan cemas
“Dia akan berjalan dibantu dengan tongkat selama 2 bulan. Setelah itu dia boleh lepas tongkat, namun dia tidak bisa bermain basket lagi karena bila terjadi hal seperti ini lagi akan sangat berbahaya bagi kakinya” jelas dokter dengan panjang lebar
“ (syoooook) baik dok. Terima kasih” jawab kak Morgan sambil berlalu meninggalkan dokter
^^^^^^^^^^
*kak Bisma dan kak Rafa sengaja nunggu kak Morgan di luar ruang dokter

“kak.. gimana keadaan Rara kak?” tanya Bisma
“lo Rafa yang tadi telfon gue? Tanya kak Morgan ke Bisma
“bukan, gue Bisma dan ini yang namanya kak Rafa” jelas kak Bisma
“gue Morgan” *kak Morgan pun menjelaskan semua yang dikatakan dokter barusan
“apa? Jadi Rara…….” Kata kak Bisma yang tak sanggup lagi meneruskannya
“tapi kak, Rara itu pemain kunci kita. Tanpa Rara, apa tim cewek akan menang? “ timpal kak Rafa
“gue juga tau kalo basket adalah jiwa adek gue. Tapi ini semua demi adek gue. Gue gak mau adek gue kenapa-kenapa. Gue rasa kalian bisa memahaminya, dan gue harap kalian berdua bisa jaga rahasia ini sampe Rara bener-bener pulih dulu” kata kak Morgan
“iya kak” jawab mereka

@ruang anggrek 111 (ruang gue di rawat)
“adek.. kamu udah siuman? kamu gak papa kan sayang? Tanya kak Morgan yang lalu mencium keningnya
*kak Bisma envy liat kak Morgan nyium kening gue. batinnya : “envy gueeee ! untung lo kakaknya, kalo bukan udah gue lemparin bola basket sekalian ringnya lo !”

“Rara gak papa kok kak” kata gue mencoba tersenyum
“gak usah envy gitu kali Bis. Dia kan kakaknya” bisik reza meledek Bisma
“apa an si lo” bisik Bisma sambil nyenggol reza
“kak Morgan, kita pamit dulu ya. Soalnya mau beresin barang-barang kita yang masih ketinggal di SMA sebelah” kata kak Rafa
“oh iya.. thanks ya, kalian udah mau nolongin adek gue” jawab kak Morgan
“iya sama sama kak” jawab kak Ilham
“Ra, kita pamit dulu ya.. besok kita kesini lagi” kata kak Rafa
“kita pulang ya Ra” kata Vici sedih
“makasih ya kak, Ci, Sya” jawabku
“kak Morgan, boleh gak kalo gue disini nemenin kakak jagain Rara?” tanya kak Bisma
“emangnya lo gak papa? Gue si gak masalah” jawab kak Morgan
“trus motor sama tas lo gimana Bis?” tanya kak Reza
“kan ada lo” jawab kak Bisma
“lo mah sukanya ngrepotin gue mulu” kata Reza
“udah udah.. biar punya Bisma gue yang ngurus, lo di sini temenin kak Morgan ngobrol” kata kak Rafa
“makasih ya kak” kata kak bisma
“sip… pulang dulu semua” kata kak Rafa yang diikuti lainnya
^^^^^^^^^^^^^
#Malam hari saat gue udah tidur
“kak, boleh tanya sesuatu gak?” tanya Bisma membuka pembicaraan

Nah… kira-kira apa yang mau ditanyain sama kak Bisma? Apa itu tentang Rara? menurut kalian, kak Morgan mau jawab pertanyaan dari kak Bisma gak? Penasaran? Tunggu part berikutnya :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar